Tuesday, November 2, 2010

sedekah paling mudah

Abu Yazid Al-Bushtami, pelopor sufi, pada suatu hari telah didatangi seorang lelaki yang wajahnya kusam dan keningnya selalu berkerut. Dengan murung lelaki itu mengadu, ‘’Tuan Guru, sepanjang hidup saya, rasanya tidak pernah tidak saya beribadah kepada Allah. Orang lain sudah lelap, saya masih bermunajat. Isteri saya belum bangun, saya sudah mengaji. Saya juga bukan pemalas yang enggan mencari rezeki. Tetapi kenapa saya selalu malang dan kehidupan saya penuh kesulitan?

Abu Yazid Al-Busthami menjawab, ‘Perbaikilah penampilanmu dan rubahlah riak mukamu. Kau tahu, Rasulullah adalah penduduk dunia yang miskin namun wajahnya tak pernah keruh dan selalu ceria. Sebab menurut Rasulullah, salah satu tanda penghuni neraka ialah muka masam yang membuat orang curiga kepadanya’. Lelaki itu tertunduk dan berjanji akan memperbaiki penampilannya. Wajahnya senantiasa berseri. Setiap kesedihan diterima dengan sabar tanpa mengeluh. Alhamdulillah, sesudah itu ia tak pernah datang lagi untuk berkeluh kesah. Keserasian perlu dijaga. Sikapnya yang ramah, wajahnya senantiasa mengulum senyum bersahabat. Raut mukanya berseri.

Tidak hairan jika Imam Hasan al-Basri berpendapat, awal keberhasilan suatu pekerjaan adalah raut muka yang ramah dan penuh senyum. Bahkan Rasulullah s.a.w menegaskan bahawa senyum adalah sedekah paling murah tetapi paling besar pahalanya.

No comments:

Post a Comment